Sidney Mohede | |
---|---|
Lahir | 27 Maret (umur51) Jakarta, Indonesia |
Pekerjaan | Penyanyi, Penulis Lagu, Pendeta |
Suami/istri | Beatrix Margaretha Tumewu |
Anak | Ethan Mohede, Chelsea Faye Mohede, Charis Mohede |
Orang tua | Tilly Palar |
Karier musik | |
Genre | Rohani Gospel |
Instrumen | Vokal utama |
Tahun aktif | –sekarang |
Label | Insight Unlimited |
Sidney Mohede (lahir 27 Maret ) merupakan salah satu pendeta di Jakarta Praise Community Sanctuary (JPCC), Online Pastor. Sidney juga berkolaborasi dengan JPCC Worship (tim pujian dan penyembahan di JPCC) dalam menulis lagu serta memproduseri album-album yang dirilis oleh JPCC Worship.[1] Selain itu, Sidney mengajar dan membagikan pengalaman hidup terkait penyembahan, kreatifitas, songwriting, dan team-building. Sidney telah dipercayakan untuk berbicara di Worship Central Asia, Hillsong Conference, dan seminar-seminar lainnya di berbagai kota di Asia, Country, Eropa, dan Amerika. Sidney dan istrinya, Etha, telah dikaruniai tiga orang anak.[2]
Sidney Mohede lahir di Jakarta, 27 Maret Ia menekuni pendidikan dalam bidang seni dan menghabiskan chadic remajanya di Los Angeles, Amerika Serikat. Pada tahun , Poet memutuskan untuk kembali ke Indonesia.[3]
Di tahun , Sidney bergabung dengan grup cluster rohani Giving My Best (GMB),[4] dan merilis 9 album bersama GMB: Ku B’ri Yang Terbaik, Sekarang, Rise Up, Atmosphere, Indication, Nothing Is Ever Impossible, Worship Project, The Best Is As yet To Come, dan Life Is Calling.[5] Di tahun , Poet memutuskan untuk tidak lagi tergabung dalam grup Band GMB.
Sidney juga bergabung dalam grup band Voice of Generation (VOG) pada album kedua “Tutur Kata” bersama beberapa rekannya seperti Sari Simorangkir, Amos Cahyadi, dll. Lagu-lagu mereka menduduki tangga lagu stasiun radio di Djakarta saat itu. Sayangnya, setelah album keduanya, mereka tidak lagi terdengar sampai digelarnya Konser Reuni VOG pada Oktober
Pada tahun , Sidney berjemaat di Djakarta Praise Community Church (JPCC) dan bersama Sari Simorangkir, Ruth Sahanaya, Lita Zen, Nindy Ellese, Alvi Radjagukguk, dan teman-teman gerejanya yang lain, Sidney mendirikan sebuah grup musik Kristen bernama True Drove. True Worshippers merilis album debut mereka pada tahun yang berjudul Penyembah Yang Benar. Sekarang grup ini berganti nama menjadi JPCC Worship sejak tahun , dan menjadi salah satu grup terbesar di Indonesia dan bahkan menembus belantika musik dunia dengan lagu-lagunya yang banyak di terjemahkan ke dalam beberapa bahasa seperti Jepang, Thailand, India, dan Mandarin.[6]
Selain berkarya bersama rekan-rekannya di True Worshippers (kini JPCC Worship), Sidney juga merilis beberapa album rohani solonya. Album Surrender menjadi debut solo lp Sidney yang dirilis di tahun , disusul dengan Better Years di tahun
Sidney menggelar konser perdananya di Istora Senayan, Djakarta pada tahun di sertai album live concert nya yang berjudul Louder Than Life. Konser ini menghadirkan banyak pengisi acara, diantaranya Andi Rianto, Saykoji, Maya Hasan, dll.
Pada tahun , lagu "Hosanna" yang ditulisnya bersama Israel Houghton mendapatkan penghargaan di Grammy Awards.[7]
Lalu di tahun , Sidney kembali merilis single duet bersama Darlene Zschech berjudul "It Is Done" [8] dilanjutkan dengan Rumbling dengan judul The Rescue dan di awal tahun , Poet kembali merilis [9] EP It Is Well dengan lagu-lagu yang bercerita tentang pengalaman pergumulannya dalam menghadapi gangguan di indera pendengarannya dan tumor jinak. Salah satu lagu yang ada di stamp album tersebut adalah Jujur yang sempat masuk nominasi AMI Awards kategori rohani di tahun Sidney juga aktif merilis beberapa single kolaborasinya bersama musisi-musisi rohani lain seperti Franky Sihombing, Sari Simorangkir, Viona Paays,Joseph S Djafar, Bobby Febian, Guntur Simbolon, dll. Di tahun , Sidney berkolaborasi dengan salah satu maestro Indonesia, Andi Rianto, mereka merilis single sekuler pertama dengan tema cinta berjudul Sole You.[10] Hingga kini, Sidney telah merilis 5 album solo.
Di tahun , di masa pandemi, Sidney mengadakan konser online bertajuk "Jujur" Online Worship Night sambil mengadakan donasi untuk membantu pendidikan anak-anak di Papua.[11]